MAKALAH
MATA KULIAH
EKONOMI
MANAJERIAL
Tentang
“Analisis Perusahaan Ayam Sabana
Fried Chicken”
Disusun Oleh :
Gilang Nugraha ( 114030051 )
Firas Yusuf Permana ( 114030048 )
Dosen Pembimbing :
Dr.
Horas Djulius, SE
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat mengetahui lebih jauh tentang "Perusahaan Ayam
Sabana", yang kami sajikan berdasarkan hasil dari penelitian.Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Analisis perusahaan sabana fried chicken” , dengan menggunakan beberapa metode. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu bapak Horas Djulius,SE yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Makalah ini memuat tentang “Analisis perusahaan sabana fried chicken” , dengan menggunakan beberapa metode. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu bapak Horas Djulius,SE yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
02 Mei 2014
Tim Penyusun
Daftar Isi
Halaman
Judul............................................................................................................................i
Kata
Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar
Isi...................................................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN..................................................................................................................
1.1 Latar
Belakang...........................................................................................................1
1.2 Maksud
dan tujuan...................................................................................................2
1.3 Rumusan
Masalah...................................................................................................2
1.4 Metodologi
penelitian………………………………………………………………………………………….3
BAB
II LANDASAN TEORITIS...............................................................................................
2.1 Konsep Dan Definisi Lokus.......................................................................................
2.1.1
Deskripsi......................................................................................................4
2.1.2
Sejarah........................................................................................................4
2.3 Teori
permintaan dan penawaran........................................................................6
2.1.3
Teori permintaan........................................................................................6
2.1.4
Teori penawaran…………………………………………………………………6
2.4
Analisis STP…………………………………………………………………………8
2.5
Teori Analisis SWOT………………………………………………………………10
BAB
III PEMBAHASAN..........................................................................................................11
3.1 Faktor factor yang mempengaruhi permintaan
ayam sabana..................................11
3.2 Faktor factor yang mempengaruhi penawaran ayam
sabana..................................12
3.3 Analisis
STP……………………………………………………………………………..13
3.4 Analisis
SWOT………………………………………………………………………14
BAB
IV PENUTUP................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................18
4.2 Penutup
.............................................................................................................18
LAMPIRAN.............................................................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar
belakang
Sabana fried chicken adalah sebuah usaha kaki lima
yang dikelola secara modern dalam bentuk kemitraan. Sesuai namanya, sabana fried chicken mempunyai produk ayam
goring berbumbu terigu kering, untuk pengolahan bahan baku sabana bekerja sama
dengan perusahaan mitra, menyusul kerjasama dengan tempat pemotongan ayam dan
peternak ayam yang terbaik untuk produk-produk sabana dan pengolahan terakhir
dilakukan mitra (dalam hal ini adalah hal penggorengan ayam). Sabana mengutamakan
proses pemotongan ayam yang berkualitas, halal dan higienis.
Asal
mula sabana lahir adalah sang pemilik brand
awalnya prihatin akan ketidakjelasan proses pemotongan ayam dan kualitas
ayam yang dikonsumsi masyarakat. Keprihatinan tersebut akhirnya menjadi peluang
besar sehingga sabana bisa berkembang pesat sampai saat ini. Dasar perkembangan
yang demikian pesat tersebut tak luput dari strategi penentuan lokasi yang baik
untuk lokasi gerai baru.
Dalam
penentuan lokasi untuk mendirikan gerai, mitra bebas untuk menentukan lokasinya
tetapi persetujuan akhir tetap berdasarkan perspektif dari pihak sabana. Akan tetapi
sampai saat ini belum ada aplikasi system informasi geografi yang lebih baik
yang dapat membantu efektifitas kerja dari sabana dalam rangka mempermudah
mitra dalam melakukan pencarian tempat yang baik untuk mendirikan gerai.
Sabana
dapat menggunakan system informasi geografi untuk mencari, memperoleh dan
menunjukkan informasi yang diperlukan mengenai segala hal yang berhubungan
dengan proses pencarian tempat mendirikan
gerai kepada calon mitra. Oleh karena itu, penulis akan mencoba membuat
suatu aplikasi system informasi geografi dengan harapan dapa mempermudah sabana
dalam mempresentasikan produknya dan agar calon mitra pun dapat lebih mudah
dalam mencari dan menentukan lokasi yang sesuai.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud
penulisan makalah ini adalah sebagai informasi bagi teman-teman di perkuliahan
pada umumnya dan kelompok kami pada khususnya agar lebih memahami tentang lokus yang kami teliti
Tujuan
penulisan ini yaitu sebagai alat untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh bapak Dr.
Horas Djulius, SE selaku dosen mata kuliah Ekonomi Manajerial.
1.3
Rumusan Masalah
1.
Faktor apa yang mempengaruhi permintaan terhadap usaha Sabana Fried
Chicken ?
2.
Faktor apa yang mempengaruhi penawaran terhadap usaha Sabana Fried
Chicken ?
3. Bagaimana analisis STP dari
perusahaan Sabana Fried Chicken ?
4. Bagaimana analisis SWOT dari
perusahaan Sabana Fried Chicken ?
1.4 Metodologi
Penelitian
Dalam
penyusunan makalah ini, akan dilakukan penelitian dengan menggunakan
metode-metode sebagai berikut :
a.
Studi
literature
Studi literature dilakukan dengan membaca, mempelajari, meringkas, dan
menyimpulkan informasi yang diperoleh dari buku-buku referensi, majalah, jurnal,
maupun hasil penelitian lain yang berkaitan dengan aplikasi yang akan dibuat.
b.
Pencarian
fakta
Pencarian fakta adalah suatu proses formal penggunaan teknik-teknik
tertentu untuk mengumpulkan fakta yang ada di lapangan.
Teknik pencarian fakta yang dgunakan yaitu :
Wawancara adalah teknik pencarian fakta dengan cara melakukan
tatap muka langsung dengan narasumber yang ingin dimintai keterangan. Teknik
ini sering digunakan karena informasi yang didapat lebih dapat dipercaya. Wawancara
dilakukan untuk menyelidiki dan mengklarifikasikan fakta serta mengidentifikasi
kebutuhan pengguna. Wawancara dilakukan terhadap pihak kemitraan sabana untuk
mendapatkan penjelasan langsung mengenai berbagai informasi tentang produknya.
Penelusuran dokumentasi dilakukan untuk mencari data dari dokumen dan catatan
yang dimiliki olehj pihak terkait. Data yang diperoleh akan dikumpulkan untuk
menambah informasi yang dibutuhkan dalam membangun system informasi geografi.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Perusahaan
Perusahaan
ini dibuat oleh orang padang dengan nama sabana, dengan arti kata
“sesungguhnya” perusahaan yang berdiri tahun 2005 di bandung tepatnya di JL.
Rengasdengklok no.50 antapani. Sabana fried chicken adalah sebuah usaha kaki
lima yang dikelola secara modern dalam bentuk franchise (kemitraan) calon
investor hanya mengeluarkan investasi sebesar
Rp. 13.750. Mereka pun sudah siap menjadi pengusaha
ayam goring dengan tingkat kesuksesan yang tinggi. Pendiri pola kemitraan ini
adalah seorang pengusaha bernama M.syamsalis sejak tahun 2006 silam.
2.2 Deskripsi Ayam Sabana fried chicken
Sebelumnya
bisnis ayam crispy atau ayam chicken atau ayam yang diusap dengan terogu kering
didominasi oleh restoran-restoran cepat saji, seperti texas fried chicken,
California fried chicken, atau Mcdonald. Meskipun dilihat dari segi cita rasa
dan penampilan memang enak dan menarik sehingga menarik nilai jual yang tinggi,
namun rata-rata harganya mahal sehingga tidak semua orang bisa menikmatinya.
Atas pemikiran ini, banyak orang mulai berinovasi dengan menciptakan ayam
crispy yang menyerupai merek-merek diatas dengan harga yang lebih murah agar
dapat dinikmati semua kalangan.
Berbeda
dengan Ayam-ayam murah tanpa merek tersebut, sabana mempunyai kelebihan
tersendiri. Disamping dari kualitas ayam yang cukup baik, produknya juga
dikemas secara bersih dan menarik, dan yang lebih penting dari segi harga dapat
terjangkau oleh semua kalangan. Untuk strategi pemasaran ayam sabana,
perusahaan ini menempatkan gerai-gerai nya dilokasi – lokasi yang cukup
strategis. Karena biasanya mereka membuka gerai berbentuk gerobak mereka
dipinggir jalan besar atau di perumahan-perumahan yang masih minim penjualan.
Sabana
lahir karena prihatin atas rendahnya serta ketidakjelasan proses pemotongan dan
kualitas ayam yang dikonsumsi kebanyakan masyarakat Indonesia. Sabana juga
merupakan merk membumi, sebab rasanya diterima oleh mayoritas masyarakat dan
peluang usahanya juga sangat terjangkau. Strategi pengembangan bisnis sabana
dilakukan melalui berbagai pola dan pendekatan. Salah satunya terletak pada
kualitas rasa dan kepuasan mitra-mitranya. Dua hal ini membuat perkembangan
bisnis sabana sangat dahsyat.
Sukses brand sabana fried chicken menguasai industry
fried chicken booth, kini merek local ini siap mencoba peruntungannya dengan
naik kelas ke medium market. Kali ini
dengan nama sabana corner. Menu andalan yang diusungnya masih seputar ayam
goring. Akan tetapi, kali ini dengan suasana yang lebih cozy plus ragam menu
yang lebih variatif.
Info perusahaan
Profil Perusahaan
Mulai Usaha
|
2006
|
Alamat
|
|
Telpon
|
0817250790
|
Email
|
franchise [at] accountant [dot]
com
|
Website
|
|
Kategori
|
|
Pengelola
|
Foto lokasi gerai Ayam Sabana
2.3 Teori Permintaan dan Penawaran
2.3.1 Teori Permintaan
Permintaan (demand) menunjukkan jumlah dari barang
atau jasa tertentu yang konsumen ingin beli selama periode dan dalam kondisi
tertentu. Periode waktu permintaan konsumen mungkin saja dalam satu tahun atau
satu bulan dan sebagainya.
Kondisi permintaan konsumen dipengaruhi oleh banyak
faktor, diantaranya : tingkat pendapatan, usia, harga bara atau jasa yang ingin
dibeli, harga barang atau jasa lainnya (substitusi atau komplementer), tingkat
pendidikan, selera, perkiraan harga dimasa yang akan datang, promosi yang
dilakukan penjual, dan masih banyak faktor lainnya.
Permintaan terjadi apabila keinginan untuk
mengkonsumsi barang dan jasa ditunjang oleh kemampuan untuk mewujudkan
keinginan menkonsumsi tersebut.
2.3.2
Teori Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin
tawarkan atau jual pada berbagai tingkat harga selama satu periode waktu
tertentu.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran adalah :
·
Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang
naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal
ini kembali lagi pada hukum penawaran.
·
Harga barang lain yang terkait.
Apabila harga barang
substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah dan sebaliknya.
Sedangkan untuk barang komplementer, dapat dinyatakan bahwa apabila harga
barang komplementer naik maka penawaran suatu barang berkurang atau sebaliknya.
·
Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor
produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan
jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan
sehingga produsen akan pindah ke industri lain dan akan mengakibatkan
berkurangnya penawaran barang.
·
Biaya produksi
Kenaikan harga input
juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen
akan mengurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.
·
Teknologi produksi
Kemajuan teknologi
menyebabkan penurunan biaya produksi dan menciptakan barang-barang baru
sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
·
Jumlah pedagang / penjual
Apabila jumlah penjual
suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan
bertambah.
·
Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan
adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap prosdusen
tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara maksimum, tetapi
akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan
maksimum.
·
Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk
mengurangi komoditas impor meyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan
tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningkatkan penawaran.
2.4 Teori Analisis STP
(Segmenting,Targeting,Positioning)
Segmentasi Pasar
Swastha
& Handoko (1997) mengartikan
segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen
kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride& Ferrel (1995) mengatakan
bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen
pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya
kesamaan perilaku pembeli.Di lain pihak
Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai
suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang
terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang
serupa. Pada dasarnya,
segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa
ke dalam beberapa segmen. Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan
lebih terarah dan efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Ada
beberapa variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti : Usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, latar belakang, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psikografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
Definisi targeting menurut Keegan
& Green (2008) adalah
proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu
negara,prpinsi,atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan
respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok
pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi
perusahaan. Dari kedua definisi tersebut targeting merupakan sebuah proses
yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli produk dari
perusahaan.
Targeting adalah membidik target
market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini
tentu saja serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan
karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.
Langkah
dalam mengembangkan targeting yaitu :
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi perusahaan.
Definisi Positioning
Menurut
Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the
company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target
customer mind”.
Maknanya,
mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan
strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu
tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan
dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan
menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai
apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
Positioning
adalah dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi
keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa
perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan
dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
Persepsi
pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik
adalah fokus utama Positioning. Keberhasilan positioning sangat
ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau
memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk
dari beberapa komponen. Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning
terletak pada persepsi yang diciptakan dari persepsi perusahaan
terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi
perusahaan terhadap pelanggan, dll.
2.5 Teori Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah bagian dari perencanaan
strategis yang dilakukan oleh suatu entitas bisnis atau organisasi lainnya
(missal : institusi pemerintah) untuk menghasilkan strategi dalam mencapai
tujuan perusahaan / institusi tersebut.
Menurut Robert W. Duncan (2007, 142) menganalisa
lingkungan internal dan eksternal merupakan hal penting dalam proses
perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan internal di dalam perusahaan
biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S) atau Weakness (W), dan
lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities
(O) atau Threat (T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis
SWOT.
Menurut Thompson (2008, 97) analisis SWOT adalah
simple tetapi merupakan alat bantu yang sangat kuat untuk memperbesar
kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan sumber daya perusahaan,
kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa depan agar lebih baik
lagi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Sabana Fried Chicken
Faktor- faktor
yang mempengaruhi permintaan sabana fried chicken terbagi menjadi 2 bagian
,yaitu factor internal dan eksternal ,yaitu :
1.Factor
internal
a.
harga produk
harga produk sabana friedchicken cukup terjangkau bagi
konsumen ,harga ayam dada + nasi Rp.10.000, ayam paha + nasi Rp.9.000,sementara
harga ayam sayap + nasi Rp.7.000
Dengan harga yang
relatif murah produk ini banyak diminati oleh
konsumen ,yang sebagian besar
adalah pelajar dan mahasiswa.dengan kondisi seperti ini akan harga akan
berpengaruh terhadap permintaan ,
b. Lokasi
Untu lokasi gerai
atau outlet sabana friedchicken (SFC) sendiri ditempatkan di lokasi yang
strategis seperti di dekat kampus, depan minimarket, dan di pinggir jalan raya yang mobilitas nya
ramai dan jumlah penduduk yang padat.dari beberapa gerai yang paling strategis
yaitu di jl.Tamansari no.8 tepatnya di depan sutau minimarket ,karena lokasi
ini tepat berada di dekat 2 universitas dan beberapa kantor ,selanjutnya di
jalan ir.h. juanda (dago) yang merupakan daerah yang aktivitas ekonomi dan
mobilitas ekonomi padat sehingga akan menarik konsumen untuk datang .oleh sebab
itu lokasi dapat mempengaruhi permintaan.
c. Kualitas produk
SFC memang memliki kualitas produk yang tinggi ,ini
dilihat dari segi cita rasa dan penyajian ayam crispinya sendiri dengan kemsan
yang cukup menarik , ditambah lagi
dengan kuantitas harga yang relative murah akan membuat peningkatan permintaan
,dengan begini kualitas produk merupakan factor yang dapat mempengruhi
permintaan
2.Faktor
eksternal
a .harga
barang lain
Hal ini Berpengaruh
apabila terdapat 2 barang atau lebih
yang saling terkait yang keterkaitannya
dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).harga
barang lain tentu akan mempengaruhi permintaan sabana friedchicken ,perusahaan
nya yang berkonsentrasi bisnis yang sama dengan SFC didominasi oleh brand asing
seperti KFC ,Texas chicken dan CFC, di perusahaan ini harga produk ayam goreng
berkisar Rp.20.000 – Rp.40.000,sedangkan harga di SFC berkisar Rp.10.000,
dengan
begini konsumen relative akan memilih barang yang harganya lebih murah dengan
kualitas yang hampir sama .maka harga barang lain akan berpengaruh terhadap
permintaan.
B .pendapatan pengunjung
Harga
di sabana friedchicken sangat terjangkau
sehingga hampir semua kalangan masyarakat dapat membeli khususnya yang
berpendapatan sekitar Rp.30.000- Rp.60.000 per hari atau
di atas Rp.900.00 per bulan
setara dengan uang saku kebanyakan mahasiswa dan juga uang dapur ibu
–ibu rumah tangga.sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap permintaan.
3.2
Faktor –faktor yang mempengaruhi penawaran
Sabana friedchicken
Sama halnya dengan permintaan, Faktor- faktor
yang mempengaruhi penawaran sabana fried chicken pun terbagi menjadi 2 bagian ,yaitu factor
internal dan eksternal ,yaitu :
1.Factor
internal
- Harga barang itu sendiri
Harga
barang dari sabana fried chicken merupakan salah satu yang mempengaruhi
penawaran sabana fried chicken. Apabila harga produk SFC
meningkat maka penawaran akan produk tersebut tinggi.dengan begini harga
barang akan mempengaruhi jumlah penawaran.
2.faktor
eksternal
- Biaya produksi
Biaya
produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk
membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong,
dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga
barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang
produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak
mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan
produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.apabila terjadi
kenaikan harga bahan baku ,berupa ayam ,tepung terigu dan bumbu masak ,ini akan
mengakibatkan sabana fried chicken mengurangi produksinya dengan begini jumlah
barang yang di tawarakan menurun.
3.3 Analisis STP (
segmenting,targeting,positioning ) Sabana fried chicken
-
Segmentasi pasar
Demografis
Tingkat
pendapatan : Rp.30.000/hari atau Rp.900.000/bulan – 100.000/hari atau
3.000.000/bulan
Usia
: 12 tahun - 45 tahun
Psikografis
Gaya
hidup : untuk seseorang yang gemar mengkonsumsi makanan yang berupa daging
Sabana fried chicken
bersegmentasi pasar untuk kelas menengah baik itu atas maupun bawah yang memiliki pendapatan berkisar dari
Rp.900.000 per bulan atau Rp.30.000 per hari sampai dengan Rp.3.000.000/bulan
atau Rp.100.000/hari ,ini dikarenakan harga dari produk ayam sabana sendiri
yang berkisar Rp.10.000 ,yang relative murah bagi konsumenya
Jika dilihat dari segi
umur tidak bisa di pungkiri bahwa ayam goreng merupakan jenis makana yang
sangat diminati dari usia remaja sampai
dewasa maka dari itu sabana friedchicken bersegmentasi dari usia 12 – 45 tahun,
- Targeting
Target dari perusahaan SFC ini yaitu umur 16-28 tahun
yang terdiri dari dari pelajar ,mahasiswa dan juga ibu ibu rumah tangga,karena memang konsumen
yang mengonsumsi ayam crispi ini di dominasi oleh pelajar dan mahasiswa ,target
lainya yaitu kepada ibu – ibu rumah tangga yang ingin mengonsumsi makanan cepat
saji.
- Positioning
Untuk
positioning sendiri perusahaan SFC ,menghadirkan produk ayam crispi dengan cita
rasa yang tinggi dan kualitas bagus dengan harga yang relative murah ,yang
memang sangat sesuai dengan keadaan konsumenya yang didominasi pelajar
,mahasiswa dan ibu – ibu rumah tangga,selain itu didukung pula yoleh penentuan
lokasi gerai yang tersebar di banyak daerah di kota bandung,sehingga mudah
untuk mendapatkannya,selain itu sabana friedchicken juga hadir sebagai brand
ayam crispi local yang sudah mempunyai nama dan terkenal sebagai pesaing brand
luar negeri seperti KFC dan texas chicken.
Sabana friedchicken juga mengusung semboyan produk nya
yaitu “sentuhan rasa dari paman sam” karena memang kiblat ayam crispi saat ini
adalah Negara amerika serikat.dan semboyan ini juga mengindikasikan bahwa produk
local tidak akan kalah oleg brand asing ,Dengan strategi seperti ini akan
menarik konsumen untuk membeli produk ayam
crispi Sabana Fried chicken
3.4 Analisis SWOT
SAP
: Strategic Advantages Profile
Profil
Keunggulan Strategis
Permasalahan
Perkembangan Usaha “AYAM SABANA”
VARIABEL KUNCI
|
|
SUB VARIABEL
|
|
KEKUATAN /KELEMAHAN
|
BOBOT
|
RATING
|
BOBOT X RATING
|
produk unggulan
|
20%
|
Kemasan
|
25%
|
K
|
0.05
|
1
|
0.05
|
|
|
Rasa
|
40%
|
K
|
0.08
|
2
|
0.16
|
|
|
Kualitas
|
35%
|
K
|
0.07
|
0
|
0
|
Karyawan
|
5%
|
Keterampilan
|
55%
|
K
|
0.03
|
0
|
0
|
|
|
Upah
|
45%
|
L
|
0.02
|
-1
|
-0.02
|
Harga
|
40%
|
harga jual
|
100%
|
K
|
0.4
|
2
|
0.8
|
Lokasi
|
25%
|
Strategis
|
60%
|
K
|
0.15
|
0
|
0
|
|
|
Keindahan tempat
|
40%
|
L
|
0.1
|
0
|
0
|
Pemasaran
|
10%
|
Promosi
|
70%
|
L
|
0.07
|
-1
|
-0.07
|
|
|
media sosial
|
30%
|
L
|
0.03
|
-2
|
-0.06
|
|
TOTAL
|
0.86
|
Interprestasi
Kelemahan :
Dari analisis SAP dapat diketahui bahwa total dari bobot
rating analisis SAP adalah 0.8,artinya kondisi perkembangan usaha jika dilihat
dari kekuatan /kelemahan “AYAM SABANA” relative membaik. Dan dilihat dari segi
upah karyawan perlu dinaikkan, serta pada pemasaran seperti promosi dan media
social perlu ditingkatkan.
Keunggulan :
Jika dilihat dari keunggulannya produk ini memiliki kemasan
yang menarik yang menunjukkan identitas dari “AYAM SABANA” ditambah lagi dengan
kuantitas harga yang relative terjangkau.
1. Analisis ETOP
ETOP : Environmental Threat and Oppurtunity Profile
Profil
Keunggulan Strategis
Permasalahan
Perkembangan Usaha “AYAM SABANA”
VARIABEL KUNCI
|
|
SUB VARIABEL
|
|
ANCAMAN/PELUANG
|
BOBOT
|
RATING
|
BOBOT X RATING
|
PENDAPATAN pengunjung
|
15%
|
Pengendara mobil
|
25%
|
K
|
0.03
|
1
|
0,03
|
Pengendara motor
|
75%
|
K
|
0.11
|
1
|
0.11
|
||
PESAING
|
40%
|
pengusaha ayam lain
|
100%
|
L
|
0.40
|
-2
|
-0.8
|
BIAYA
|
20%
|
Pungli
|
40%
|
L
|
0.08
|
0
|
0
|
|
|
Sewa
|
60%
|
L
|
0.12
|
-1
|
-0.12
|
TOTAL
|
-0.78
|
INTERPRETASI:
Dari analisis ETOP diketahui bahwa total dari bobot rating
adalah -0,78 artinya kondisi perkembangan usaha dilihat dari ancaman ataupun
peluang perusahaan “AYAM SABANA” memburuk.
3.5 DIAGRAM SWOT
Berdasarkan dari hasil analisis SAP & ETOP maka data
yang didapatkan adalah SAP = 0.86 dan ETOP
= -0.81, sehingga diagram SWOT adalah sebagai berikut :
Dilihat dari diagram
SWOT Perusahaan ini berada pada tingkat atau Kuadran II yang artinya : Meskipun menghadapi berbagai ancaman,
organisasi ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi. Diversifikasi yakni membuat
strategi yang berbeda (lain dari yang biasanya) dengan memanfaatkan kekuatan
internal, sehingga dimasa yang akan datang memungkinkan terciptanya peluang.
Dengan ancaman seperti
banyaknya pengusaha yam lain dan lahan sewa yang sangat tinggi yang harus
dilakukan perusahaan sabana fried chicken adalah dengan membuat inovasi-inovasi
yang baru seperti membuat varians menu yang lebih variatif misalnya ayam
kentang+minuman, dll. Kemudian dengan banyaknya varians menu tersebut tempat
usaha yang tadinya hanya berupa gerai atau outlet kecil bisa berubah yang
setara dengan Rumah Makan, apabila berhasil akan meningkatkan profit
perusahaan, Sehingga akan menutupi
tinggi biaya sewa.
BAB
IV
KESIMPULAN
& PENUTUP
Kesimpulan
v Sabana Fried Chicken adalah
salah satu bisnis Franchise yang bergerak di bidang makanan khususnya ayam Fried Chicken. Berawal dari keinginan untuk memberikan pilihan
makanan Fried Chicken bagi masyarakat Indonesia, dan
juga melihat bahwa daging ayam sangat di minati oleh masyarakat Indonesia, maka
di tahun 2006 Sabana
Fried Chicken mulai
di rintis.
v Factor – factor yang mempengaruhi
permintaan sabana fried chicken adalah sebagai berikut :
·
Harga
·
Lokasi
·
Kualitas produk
·
Harga barang lain
·
Pendapatan pengunjung
v Factor – factor yang mempengaruhi
penawaran sabana fried chicken adalah sebagai berikut :
·
harga barang itu sendiri
·
produksi
v berdasarkan dari hasil analisis SWOT
didapatkan hasil SAP 0.86 dan ETOP -0.81 yang artinya perusahaan berada pada
kuadran II yang berarti diversifikasi.
Penutup
Strategi yang anda ambil saat ini bagi organisasi merupakan titik tumpu bagi pergerakan organisasi selanjutnya. Lewat analisis SWOT ini anda akan memahami apa dan bagaimana organisasi anda, serta bagaimana cara menggerakannya. SWOT sangatlah efesien dan dapat digunakan untuk bentuk organisasi apa saja. Yang dibutuhkan hanyalah keterbukaan terhadap berbagai informasi untuk didiagnosis. Dengan memahami analisis SWOT, organisasi akan menjadi terbuka serta merta menciptakan budaya kerja yang efektif bagi keseluruan aktivitas organisasi. Organisasi yang sukses adalah organisasi yang mengenal dirinya dan mengetahui kemana ia akan melangkah.
LAMPIRAN
makasi makalahnya sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih makalahnya sangat bermanfaat
BalasHapusmantab bro manfaat sekali informasinya.
BalasHapus